Tuesday, June 15, 2010

Kuliner Yogya pertama 14 Juni 2010

Hai ini adalah hari pertama saya keluar dengan menggunakan motor menuju tempat kursus komputer saya di kota Yogya, Terima kasih Pak Dolly atas pinjaman motornya... Nggak kebayang gimana binggungnya kalau nggak ada motor, gimana tidak menurut informasi yang saya terima Trans Yogya yang menjadi andalan pukul 21:00 sudah berhenti beroperasi. Sedangkan untuk angkutan lain (angkot) pukul 18:00 sudah berhenti beroperasi. Alternatif yang lain yang bisa dipakai mungkin ojek atau taxi, itupun kalau ada.....

Meskipun jadwal kursus dimulai pukul 19:00 karena baru pertama kali keluar dengan menggunakan motor sendirian maka saya putuskan untuk berangkat lebih awal, sekitar pukul 17:15an kurang lebih, dengan munyusuri jalan yang sudah diarahkan oleh Mas Rizal, saya melaju dengan kecepatan sangat lambat sambil mengamati jika ada yang bisa memperkaya informasi tentang Yogyakarta, selain mengghafal jalan untuk pulang. Tak jarang beberapa mobil dan motor membuyikan klason berharap saya bejalan lebih cepat. Dalam hati saya bilang, maaf ya Pak saya kan orang baru jadi belum tahu dan masih banyak lihat-lihat agar tidak tersesat. Hemm.... ternyata kota Yogya cukup padat dan banyak sekali tempat-tempat kuliner yang bisa saya singgahi.. sebagian sudah ada dalam benak saya, pasti suatu saat nanti saya akan mencobanya....

Setelah bertanya beberapa kali kepada beberapa orang akhirnya saya sampai juga, penduduk Yogya sangat ramah jika kita bertanya dan tidak tahu tentang suatu tempat. Mereka sangat ingin sekali menolong, salah satu contoh saya bertanya tentang STIMIK yang berada di seputaran daerah tersebut. Ternyata Bapak tersebut tidak tahu tentang STIMIK, namun Bapak tersebut tidak putus asa sambil menayakan jalan manakah yang ingin saya tuju? Setelah saya menjelaskan nama jalan tersebut akhirnya Bapak tersebut tahu dan menunjukan jalan tersebut dengan sangat mudah. Oya, lampu merah,kuning,hijau kalau di Yogya di sebut BangJo yang artinya abang dan ijo (merah dan biru). Lho kuningya kemana yach....? entahlah nanti kapan-kapan saya tanyakan lagi.

Di STIMIK Yogya saya sampai pukul 18:05, setelah bertemu dengan Ibu Dora contact person dari training tersebut maka saya berpamitan keluar lagi untuk menuju ke ATM, menggambil uang untuk mengikuti kursus.
Saya kebingungan antara berjalan kaki atau menggunakan motor untuk menuju ke Bank Mandiri karena takut tersesat jika naik motor. Akhirnya saya memuturkan naik motor dari pada harus berjalan 30 menit bolak-balik untuk mengambil uang. Nah pada waktu ini saya menemukan sebuah warung tenda yang banyak orang antri, mungkin akan makan malam karena memang sudah waktunya untuk makan malam. Setelah mengambil uang di ATM saya ingin makan malam sekalian diwarung tenda tersebut, tenyata antriannya masih belum berkurang dari tadi, malah semakin banyak saja yang antri ditempat itu. Dari unbul-umbul yang saya baca ada ayam bakar dan goreng di tempat tersebut, juga sambel trasi... Hemmm... enak sekali... apa lagi bagi yang gemar dengan sambel trasi... Melihat antrian tersebut akhirnya saya batalkan makan tersebut, karena takut tertinggal dari kursus saya, tapi saya berniat setelah kursus nanti saya akan kembali ke tempat tersebut.

Setelah sampai di STIMIK ternyata masih ada waktu 30 menit sebleum waktu untuk training tiba. Akhirnya saya putuskan untuk jalan-jalan diseputar arean tersebut. Akhirnya saya mampir ke Mirota kampus, mungkin karena Mirota ini dekat dengan Kampus UGM. Setelah beberlanja beberapa barang kebutuhan pribadi saya kembali ke tempat kursus, dan mengikuti kursus Java Fundamental ini. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 21:30 menit, jadwal yang seharusnya selesai dalam waktu 2 jam, ternyata lebih 30 menit dari yang diperkirakan.

Setelah berpamitan akhirnya saya pun meninggalkan tempat kursus, sambil berharap-harap cemas saya menuju warung tenda dimana tadi saya lihat banyak orang antri. Benar saja, warung tenda tersebut sudah sepi. Begitu saya perlambat laju motor, eh.. ternyata masih ada 2 orang yang antri. Setelah memarkir motor saya masuk kewarung tenda tersebut, pilihan menunya sudah tidak banyak seperti tadi karena Ibu yang menawari bilang "Cuma ada bebek, ayam dan lele lho mas...." Wah berati tadi ada pilihan yang lain dong..???
Akhirnya saya putuskan untuk memilih ayam dan si ibu langsung menyahut "Bakar ya mas.." Karena tidak begitu memperdulikan saya akhirnya mengiyakan saya... dalam pikiran saya "Apa saja dech Ibu yang penting bisa dimakan.... perut sudah minta di isi nich...."

Yang pertama dihidangkan adalah, nasinya dulu. Saya baru ingat setelah menerima nasi tersebut, jika di Yogya nasinya lebih lembek dibanding biasanya. Karena saya tidak ada pantangan nasi lembek maupun keras.. sikat saja dech yang penting makan... :) Kemudian teh tawar hangat datang sesuai denga pesanan...  Usut punya usut kenapa Ibu tadi langsung menawarkan ayam bakar ternyata gas Ibu tersebut habis.... Oalah... Oalah..... begitu toh... ngomong dong Ibu.... Sambil menunggu ayam selesai dibakar saya melihat menu dan baru mengetahui dari menu tersebut nama dari warung tenda tersebut. Namanya adalah Warung tenda "Hollywood". Wah keren juga namanya yach...

Setelah selesai dibakar akhirnya datanglah ayam bakar yang ditunggu tersebut, hemmmm... dari baunya saja sudah terasa masakan khas Yogyakarta tersebut, sekali gigit langsung terasa bumbu yang meresap dan aroma yang sangat sukar untuk dilupakan... ya.. selain rasa yang sangat tidak mengecewakan dipadu dengan rasa manis khas Yogyakarta. Pantas saja banyak orang antri diwarung tenda ini karena rasanya memang paten... Luar biasa manggigit dilidah... didalam piring dimana ayam tersebut disajikan masih ada 2 macam sambal yang belum saya cicipi bagaimana rasanya, tapi saya sudah yakin rasa dari sambel ini tak akan kalah dengan ayamnya sehingga menjadi satu dengan rasa yang sangat mantap. Ada juga timun, kemangi dan kol dalam piring tersebut. Dan benar saya begitu sayang mencicipi sambal tersebut dengan mecoleknya dengan secuil ayam... Rasanya benar-benar sangat mantap.. selain aroma terasi yang sangat khas, sesuai dengan judul di umbul-umbuk juga ada rasa jeruk nipis yang memang selalu ada di setiap masalah beraroma sambal. Beberapa kali saya menggeleng-elengkan kepala saya, sangking asyiknya menikmati makanan warung tenda ini, ini memang kali pertama saya memilih makanan sendiri selama 2 minggu saya di Yogyakarta. Dan memang saya tidak salah pilih.... ini memang mantap....

Setelah beberapa waktu saya menikmati makanan ayam bakar ini, dipadu dengan pedasnya sambal terasi dan teh tawar hangat... waktunya membayar dan pulang.. setelah mengira-ngira berapa ayam bakar+nasi+teh tawar yang matap ini... mungkin akan berakhir di sekitaran Rp.10.000 meskipun kota Yogya terkenal dengan murahnya makanan disini tapi dengan rasa yang sangat mantap ini saya tak akan rugi meskipun lebih dari yang saya perkirakan diatas. Kali ini ternyata saya salah, ya karena semuanya cuma Rp.7.000 wah.... murah sekali.... benar-benar harus kembali lagi.... Kamis depan saya akan mencoba Bebek Bakar atau gorengya.... tunggu saja liputan berikutnya.... sayang kali ini belum ada gambarnya ya... jadi silahkan para pembaca membayangkan saja, sebelum Kamis minggu ini saya akan kembali lagi...

Tentu saya tidak akan bersusah payah menulis jika makanan yang saya makan ini benar-benar special, ayo.. ayo.. siapa yang mau ke Yogya....

Tuesday, June 8, 2010

NMC Yogya project

Pada tanggal 1 Juni kemaren, adalah hari resmi saya ditugaskan sebagai "ICT Expert" di NMC Yogya. Dibawah ini adalah papan dari kantor baru saya di proyek NMC Yogya.
Di proyek ini ada 2 kantor karena banyaknya teman-teman yang bergabung dalam proyek ini.
Gambar diatas adalah kantor pertama, dimana saya melakukan aktifitas sehari-hari.

Gambar diatas adalah gambar kantor yang ke 2 persis disamping kantor pertama.
Nah, kalau yang ini adalah view dari jalan didepan kantor kami.